Kita sering menganggap typo atau salah ketik sebagai kesalahan kecil yang memalukan—apalagi kalau sedang ngetik caption, tugas kuliah, atau bahkan skripsi. Tapi siapa sangka, ada beberapa brand besar dunia yang justru lahir karena typo, dan sekarang malah dikenal secara global!
Yup,
typo bukan selalu musibah. Kadang malah jadi berkah! Ini dia beberapa contoh
menariknya:
1.
Google – Dari “Googol” Jadi Mesin Pencari Dunia
Awalnya,
pendiri Google ingin menamai mesin pencari mereka “Googol”, sebuah istilah
matematika untuk angka 1 yang diikuti 100 nol. Nama ini dipilih untuk
menggambarkan misi Google dalam mengorganisasi informasi sebanyak mungkin.
Tapi
ketika mendaftarkan domain, mereka salah ketik jadi “Google”. Dan ya, sampai
sekarang nama itulah yang melekat—dan jadi salah satu brand paling berpengaruh
sedunia.
2.
Pepsi – Dari “Brad’s Drink” ke Nama Baru karena Kesalahan
Sebelum
dikenal sebagai Pepsi, minuman ini bernama “Brad’s Drink”, dari nama
penciptanya Caleb Bradham. Ia kemudian ingin mengganti nama menjadi “Pepsin”,
merujuk pada enzim pencernaan untuk menekankan manfaat kesehatannya (walau
sekarang jadi ironi ya, hehe).
Namun
saat proses pengemasan dan branding, terjadi salah cetak/penulisan, dan
hasilnya jadi “Pepsi”. Anehnya, nama typo ini justru lebih catchy dan mudah
diingat.
3.
Sony Vaio – Typo atau Inovasi?
Meski
bukan typo murni, brand VAIO milik Sony awalnya disalahpahami. Nama ini adalah
singkatan dari “Video Audio Integrated Operation”. Namun banyak yang
menyebutnya hanya karena keren dilihat dan dibaca.
Akhirnya,
karena banyak kesalahan penyebutan dan desain logo yang ambigu, justru VAIO
jadi brand teknologi yang dikenal karena tampilannya yang estetis—padahal lahir
dari kekacauan branding internal.
4.
Reebok – Salah Ketik Nama Hewan
Brand
sepatu ini awalnya ingin menggunakan nama “Rhebok”, yang merupakan sebutan
Afrika Selatan untuk sejenis kijang cepat dan lincah. Tapi karena typo,
tertulis jadi “Reebok”.
Lucunya,
typo ini malah bikin nama brand terdengar lebih modern dan global-friendly.
Sampai hari ini, Reebok tetap identik dengan gaya sporty dan streetwear.
5.
Skype – Dari "Sky Peer-to-Peer"
Skype
awalnya bernama Sky Peer-to-Peer, menggambarkan teknologi mereka untuk
melakukan panggilan via internet (peer-to-peer). Nama ini kemudian disingkat
jadi “Skyper”.
Namun,
ketika domain “skyper.com” sudah diambil, mereka menghapus huruf ‘r’ agar tetap
bisa digunakan, dan lahirlah nama Skype. Lagi-lagi, typo karena ketersediaan
domain justru membawa hoki!
Kesimpulan:
Jangan Takut Typo, Siapa Tahu Jadi Rezeki
Dari
semua cerita di atas, ada satu pelajaran penting: Kesalahan bukan akhir dari
segalanya. Bahkan, kadang kesalahan kecil seperti typo bisa membuka pintu
kesuksesan besar.
Jadi,
buat kamu yang sedang merintis brand, bisnis, atau project kreatif, jangan
terlalu stres kalau ada salah ngetik. Siapa tahu, itu justru jadi ciri khas
yang bikin brand-mu menonjol!