Monday, July 7, 2025

Googol, Brand Besar Akibat Salah Ketik !

Kita sering menganggap typo atau salah ketik sebagai kesalahan kecil yang memalukan—apalagi kalau sedang ngetik caption, tugas kuliah, atau bahkan skripsi. Tapi siapa sangka, ada beberapa brand besar dunia yang justru lahir karena typo, dan sekarang malah dikenal secara global!

Yup, typo bukan selalu musibah. Kadang malah jadi berkah! Ini dia beberapa contoh menariknya:


1. Google – Dari “Googol” Jadi Mesin Pencari Dunia

Awalnya, pendiri Google ingin menamai mesin pencari mereka “Googol”, sebuah istilah matematika untuk angka 1 yang diikuti 100 nol. Nama ini dipilih untuk menggambarkan misi Google dalam mengorganisasi informasi sebanyak mungkin.

Tapi ketika mendaftarkan domain, mereka salah ketik jadi “Google”. Dan ya, sampai sekarang nama itulah yang melekat—dan jadi salah satu brand paling berpengaruh sedunia.


2. Pepsi – Dari “Brad’s Drink” ke Nama Baru karena Kesalahan

Sebelum dikenal sebagai Pepsi, minuman ini bernama “Brad’s Drink”, dari nama penciptanya Caleb Bradham. Ia kemudian ingin mengganti nama menjadi “Pepsin”, merujuk pada enzim pencernaan untuk menekankan manfaat kesehatannya (walau sekarang jadi ironi ya, hehe).

Namun saat proses pengemasan dan branding, terjadi salah cetak/penulisan, dan hasilnya jadi “Pepsi”. Anehnya, nama typo ini justru lebih catchy dan mudah diingat.

 


3. Sony Vaio – Typo atau Inovasi?

Meski bukan typo murni, brand VAIO milik Sony awalnya disalahpahami. Nama ini adalah singkatan dari “Video Audio Integrated Operation”. Namun banyak yang menyebutnya hanya karena keren dilihat dan dibaca.

Akhirnya, karena banyak kesalahan penyebutan dan desain logo yang ambigu, justru VAIO jadi brand teknologi yang dikenal karena tampilannya yang estetis—padahal lahir dari kekacauan branding internal.



 

4. Reebok – Salah Ketik Nama Hewan

Brand sepatu ini awalnya ingin menggunakan nama “Rhebok”, yang merupakan sebutan Afrika Selatan untuk sejenis kijang cepat dan lincah. Tapi karena typo, tertulis jadi “Reebok”.

Lucunya, typo ini malah bikin nama brand terdengar lebih modern dan global-friendly. Sampai hari ini, Reebok tetap identik dengan gaya sporty dan streetwear.


5. Skype – Dari "Sky Peer-to-Peer"

Skype awalnya bernama Sky Peer-to-Peer, menggambarkan teknologi mereka untuk melakukan panggilan via internet (peer-to-peer). Nama ini kemudian disingkat jadi “Skyper”.

Namun, ketika domain “skyper.com” sudah diambil, mereka menghapus huruf ‘r’ agar tetap bisa digunakan, dan lahirlah nama Skype. Lagi-lagi, typo karena ketersediaan domain justru membawa hoki!

 


Kesimpulan: Jangan Takut Typo, Siapa Tahu Jadi Rezeki

Dari semua cerita di atas, ada satu pelajaran penting: Kesalahan bukan akhir dari segalanya. Bahkan, kadang kesalahan kecil seperti typo bisa membuka pintu kesuksesan besar.

Jadi, buat kamu yang sedang merintis brand, bisnis, atau project kreatif, jangan terlalu stres kalau ada salah ngetik. Siapa tahu, itu justru jadi ciri khas yang bikin brand-mu menonjol!

 

0 Comments:

Post a Comment